Iklan Produk Kecantikan Bisa Bikin Perempuan Merasa Rendah Diri

Bukan hanya kecantikan modelnya saja yang membuat perempuan mempertanyakan kecantikan dirinya. Gambar produk kecantikan dalam iklan juga membuat perempuan merasa dirinya harus meningkatkan kecantikannya.  
Selasa, 14/12/2010 | 21:32 WIB

Tak sulit untuk membuat seorang perempuan merasa "down" atau rendah diri. Hanya dengan melihat iklan produk kecantikan sudah bisa membuat seorang perempuan rendah diri. Hal ini diutarakan dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Consumer Research.

Studi tersebut mencari tahu apa dan bagaimana respon para perempuan ketika melihat sebuah obyek yang digunakan untuk meningkatkan kecantikan perempuan, misal, sepatu hak tinggi yang dipotret biasa, dibandingkan dengan yang difoto dengan gaya artistik iklan. Penelitian ini ingin mencari tahu apakah cara potret suatu obyek yang diperlakukan seperti sebuah iklan dan tidak bisa memengaruhi cara pandang seorang perempuan terhadap dirinya sendiri. Hasilnya, sepatu hak tinggi yang difoto dengan gaya artistik iklan bisa membuat seorang perempuan merasa rendah diri.

Tentunya, Anda akan berpikir foto-foto iklan dari Angelina Jolie atau Natalie Portman akan membuat perempuan merasa rendah diri. Tetapi, dari hasil studi itu, ternyata perempuan juga akan merasa rendah diri ketika melihat iklan produk kecantikan, bukan hanya foto dari model cantik dan seksi. Menurut studi ini, perempuan juga akan menilai dirinya sendiri ketika melihat iklan sebuah produk kecantikan.

Dalam 4 eksperimen yang melibatkan mahasiswa perempuan, mereka dibagi dalam 2 kategori: meningkatkan kecantikan, seperti maskara dan parfum, dan produk untuk mengatasi masalah, seperti obat jerawat dan deodoran. Satu grup ditunjukkan iklan dari kedua tipe produk, sementara grup lain ditunjukkan foto produk dari barang yang sama, tetapi bukan dalam bentuk iklan.

Para responden yang diperlihatkan produk dalam bentuk gaya iklan cenderung berpikir mengenai dirinya setelah melihat gambar itu. Mungkin terlihat bukan hal yang besar. Tetapi karena mereka langsung menilai diri sendiri usai melihat foto itu, ketika ditanyakan pertanyaan seperti, "Seberapa menarikkah Anda?" atau "Seberapa puas Anda akan tubuh Anda?", para responden ini menilai dirinya cukup rendah.

Dalam periklanan, gambar bisa menimbulkan sebuah pesan terselubung. Kehadiran sebuah syal mewah di samping sebuah lipstik baru sudah bisa mengimplikasikan sebuah kemewahan dan kelembutan.

Menurut para penulis studi ini, faktanya bahwa iklan juga menyampaikan sebuah pesan terhadap konsumen, bahwa "iklan yang menunjukkan gambar produk pendorong kecantikan (bukan pemecah masalah), lebih mungkin membuat para konsumen merasa harus meningkatkan kecantikan pada dirinya". Hal ini membuat konsumen cenderung berpikiran buruk akan dirinya sendiri.

Meski begitu, tetap saja perempuan masih melihat iklan-iklan tersebut di media-media massa. Hal ini tidak membuat penjualan menurun karena para wanita jadi sedih karena melihat iklan. Tetapi, jangan-jangan hal inilah yang memicu perempuan untuk melakukan terapi berbelanja. Karena dengan berbelanja itulah para perempuan menemukan kenyamanan akan dirinya lagi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar