Pengecilan Kaki, Operasi Plastik yang Lagi Tren

Operasi plastik agar mendapat kaki yang indah dan muat ke dalam sepatu kecil saat ini menjadi tren.  Jumat, 17/12/2010 | 14:01 WIB

KOMPAS.com - Perempuan cinta sepatu. Hal itu sudah jelas. Sepertinya sulit mencari perempuan berpenghasilan cukup yang hanya memiliki 1-2 pasang sepatu saja. Sepatu membuat penampilan lebih pas, lebih tinggi, kaki lebih seksi, sekaligus melindungi kaki. Ternyata, saking cintanya akan sepatu, dan ingin terlihat cantik menggunakan sepatu, para wanita pun berani melakukan hal yang terekstrem sekalipun, bedah kosmetik demi mendapatkan kaki cantik yang kecil dan bisa muat dalam sepatu stileto (hak tinggi yang tipis) dengan pas.

Menurut  laporan ABC News, saat ini sudah banyak bedah plastik atau tindakan medis estetik untuk membuat kaki seorang perempuan terlihat lebih indah, khususnya saat mengenakan sepatu berhak tinggi. Ada perempuan yang meminta jari-jari kakinya dibuat lebih pendek lewat operasi demi memastikan kakinya muat dalam sepatu berhak tinggi. Ada pula yang meminta suntikan lemak ke telapak kakinya supaya lengkungan pada telapak kakinya lebih penuh atau lebih datar. Lemak yang disuntikkan itu biasanya diekstrak dari bagian lain tubuh si pasien.

Dikutip dari ABC News, dr Ali Sadrieh, dari Beverly Hills Foot Surgery mengatakan, banyak pasiennya meminta hal ini karena mereka merasa tidak puas dengan bentuk kakinya. Menurut para pasien itu, mereka merasa kesulitan menemukan sepatu yang pas dengan mereka. Ada kala, saat mencari sepatu yang pas, jari kaki mereka terlalu panjang, jika mencoba satu nomor lebih besar, justru bagian belakangnya yang tak muat. Karena merasa serba salah, para perempuan ini pun memutuskan untuk mengoperasi kakinya.

"Adalah dunia yang sangat sempurna jika kita bisa mensintesa sebuah cara, menyatukan desain yang cantik dengan pengetahuan medis dalam satu bungkus, agar para wanita bisa terbebas dari penderitaan mereka setiap hari. Hingga saat itu tiba, saya akan tetap berusaha melakukan permintaan mereka," ungkap Sadrieh.
Yang jadi pertanyaan, mengapa manusia yang memaksa bisa muat dalam sepatu? Mengapa tidak sepatunya yang mengikuti kaki manusia? Tetapi mengetahui bahwa ada begitu banyak kondisi kaki yang berbeda-beda dan tidak "seragam" dengan kondisi dan bentuk kaki kebanyakan, bisa jadi lahan untuk para desainer dan industri fashion untuk bisa mengikuti kebutuhan para klien itu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar